Kukenalin Namanya Nisa

Hey kukenalin seorang gadis Jakarta, yang mungkin hampir empat tahun kenal tapi baru pernah bertemu hanya beberapa menit. Seorang gadis yang bertahun-tahun ini menghidupkan aku di dalam tulisan-tulisannya. Entah kalau dalam hatinya. Seorang gadis yang berkali-kali pengen ngajakin aku jadi orang Jakarta tapi berkali-kali pula kutolak karena alasan jarak. Dan yaaa gak cocok aja kayaknya ama Jakarta.
Bertahun-tahun ini selalu ada tulisan darinya tapi tak pernah kubalas. Hehe jahat ya aku? Maka 16 November kali ini kuputuskan untuk membalas dengan mengenalkan dia ke kalian. Seorang sahabat. Namanya Annisa Fitrianda Putri. Dipanggil Nisa. Kalau di twitter sih “Nica”. Ngikut-ngikutin biar sama kayak “Sopwan” kayaknya. Bukan nama pasukan yang masuk ke Indonesia saat agresi militer Belanda yang kedua lho ya. Nica, Nisa. Annisa yang ke sekian dalam hidupku. Yang pertama ya pasti adekku, kemudian ada adek sepupu, tante juga ada, adek tingkat, mmm anak gadis di kost sebelah juga kayaknya namanya Annisa. Soalnya dipanggilnya Ica ama temen-temennya pas kemarin aku lewat. Nah tapi Nisa yang ini bedanya aku cuma sekali ketemu dan hanya beberapa menit. Itu pun kalau gak salah dua tahun yang lalu. Sisanya hanya bertemu lewat tulisan. Atau mungkin do’a-do’anya. Yap, aku yakin orang baik tentu bakal mendo’akan yang baik-baik. Aku juga yakin, aku bisa sampai jadi seorang Shofwan di titik ini adalah hasil hujan do’a orang-orang di sekitarku dan salah satunya dia.
Oiya namanya Nisa. Aku belum tahu kepribadian dia kayak gimana. Entah menurut MBTI atau tes kepribadian yang lainnya. Tapi yang kutahu dia cerewet. Cerewet dalam menelurkan kata-kata. Seakan di kepalanya itu ada pabrik yang mempekerjakan ribuan buruh untuk menghasilkan kata-kata, kalimat-kalimat hingga tulisan-tulisan. Kalau dilihat dari tulisannya sih kayaknya buruh pabrik di kepalanya itu digaji dengan upah di atas UMR. Hasil kerjanya maksimal. Kamu kalau mau lihat cerewetnya dia bisa kunjungi twitter @nisfp, eh udah ganti ya. @afitriandap. Tapi kamu jangan kaget kalau ketemu aku di sana ya. Soalnya twitter satu-satunya tempat kopdar kita. Kan udah kubilang tadi, kami cuma bertemu lewat kata.
Kalau mau lebih kenal ama dia, langsung aja ke blognya dia. Ada dua! Ada afitriandap.wordpress.com terus ada hempaskata.blogspot.com Katanya yang terakhir tadi itu buat ngeposting syair-syair atau puisi buatannya dia. Kalau yang pertama itu isi kepalanya tentang resensi buku, film dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Tulisannya dia juga udah pernah ada yang dibukukan lho. Keren nggak? Keren. Mau tahu? Tanya dia aja langsung.
Mungkin segini aja dulu. Sisanya kenalan langsung ya, kali aja cocok. Ya kan.

Meminjam kata-katanya Nisa.
Dari hari ke-enam belas di bulan sebelas,

tentang hari ke-sembilan di bulan sepuluh.

Dari abjad ke-delapan dari belakang,

tentang abjad terakhir dari belakang.

Leave a comment